Spandine

Spandine adalah ayah Spandam dan direktur CP9 22 tahun yang lalu saat serangan Buster Call ke Pulau Ohara.
 
Penampilan  
Selama insiden Ohara, Spandine memiliki rahang persegi, dengan sedikit jenggot diatasnya. Rambutnya hitam abu-abu panjang disisir rapi dengan ujung ikal mengembang di belakang. Ia mengenakan setelan hitam dengan kemeja warna peach dan mantel bergaris diatasnya.

Saat menemui Spandam dalam Sampul Cerita Laporan Independen CP9, rambutnya telah berubah abu-abu karena usia, tetapi bagian belakang dan jenggotnya masih hitam. Janggut juga telah tumbuh menjadi jenggot panjang dan tajam dan ia memiliki kumis tipis kecil. Wajahnya telah keriput karena waktu. ia kini memakai mantel berwarna putih.

Secara keseluruhan, penampilannya memiliki beberapa kemiripan dengan anaknya Spandam.

Kepribadian

Ia seperti anaknya adalah seorang pengecut. Spandine membanggakan pangkat dan menikmati menghancurkan para musuh. Ia sangat egois dan tidak peduli tentang apapun atau siapapun selain dirinya sendiri, serta akan memanfaatkan kekuasaanya untuk melakukan apapun yang diinginkannya.

Ia percaya segala yang dilakukannya benar dan sangat setia kepada para Gorosei. Spandine percaya bahwa dirinya istimewa dan hampir tak terkalahkan, karena ia seorang agen Pemerintah Dunia. Ia melihat dirinya seperti seorang pahlawan, tapi bertindak seperti anak kecil. Ia seorang bos yang pemaksa, yang menginginkan semua pekerjaan selesai agar cepat mendapatkan promosi dan penghargaan. Ia tanpa pertimbangan sedikitpun melepas serangan Buster Call, berpikir bahwa dengan melakukan itu akan membuatnya dipromosikan.

Namun berbeda dengan Spandam, ia cukup memperhatikan bawahannya. Saat Buster Call dimulai sebelum mereka pergi, ia cukup terkejut dan memerintahkan mereka agar cepat menghindar. Ia menyatakan bahwa kehidupan mereka lebih penting dari para tahanan. Spandine cukup dramatis saat Nico Olivia menembaknya berpikir ia akan mati. Ia memohon agen untuk melapor kepada bos agar memberikan posisinya kepada anaknya, tidak menyadari bahwa peluru hanya melewati lengan bajunya.
 
Kemampuan

Seperti anaknya, Spandine juga tak memiliki kemampuan bertarung. Sebagai perlindungan, dia memiliki beberapa CP9 untuk menjaganya. Sebagai pimpinan CP9, dia tentunya memiliki pengaruh dalam pemerintah. Dia juga mampu mendapatkan otoritas khusus memanggil Buster Call yang hanya dimiliki para laksamana.
 
Riwayat

Insiden Ohara
22 tahun yang lalu, Spandine sebagai kepala CP9 dikirim Pemerintah Dunia untuk menyelidiki "kejahatan" para sejarawan di Pulau Ohara. Ia cukup mengeluh saat dihubungi Angkatan Laut karena harus datang jauh-jauh ke West Blue. Setelah menangkap Nico Olivia dan mengumpulkan para sejarawan Ohara, Spandine terlihat berdebat dengan profesor Clover. Ia lalu menghubungi para Gorosei melalui Den Den Mushi. Setelah mengaktifkan Buster Call, ia bergegas keluar dari pulau bersama bawahannya. Meski kekejamannya, ia cukup ngeri saat menyaksikan kapal Laksamana Madya Akainu menghancurkan kapal berisi para pengungsi. Selama serangan, Spandine turut melihat kapal Robin dan berusaha mengejarnya, namun gagal karena kemudi kapalnya yang tak bisa digerakkan.
Sampul Cerita: Laporan Independen CP9

Spandine kembali terlihat dalam sampul Chapter 527. Ia menemui anaknya Spandam yang sedang terbaring di rumah sakit dan menyatakan akan membantunya mengurus para CP9.